6 Mei 2010

Di Balik Rerimbunan Senyumanmu


Pagi ini berjalan seperti biasa. Aku berangkat kerja dan berbahagia disepanjang waktuku. Aku selalu berharap semuanya akan baik-baik saja. Hari ini adalah semangatku, dan esok aku tak tahu maka akan kumiliki hari ini sendiri. Tak ada yang berbeda seperti hari biasanya. aku hanya melakukan yang terbaik yang mampu aku lakukan. Berbekal Do'a dan ucapan Bismillah aku mulai hari ini dengan berpikir secara baik.
Pagi ini aku lebih banyak diluar ruangan, ke divisi lain dan mengerjakan tugasku disana. Hanya saja nampaknya hari ini bukan hari yang biasa. Aku tak merasakan panasnya sang mentari ketika aku berada dijalanan. Aku hanya terasa hangat dan benar-benar seakan dibuai waktu. Merasa terlindungi dan nikmat sekali menjalani hari ini.


Skedul yg telah kususun pagi ini telah kujanjikan untuk kupenuhi. Aku hanya berharap mampu membagi waktu di penuhnya rutinitas kerjaku. Ku Akui aku tak pandai dalam membagi waktu. Lupa akan janji dan terlambat adalah hal yang menjadi musuh besarku selain egoku sendiri yang tak pernah henti mengujiku.

Siapakah gerangan yang selalu tersenyum dibalik rerimbunan awan, dan menghangatkanku. Mentari pagi, aku bersyukur atas dirimu yang telah diciptakan Allah utk memberi kehidupan bagi kami semua. Semoga setiap senyuman yang kau hadirkan, memberikan kesadaran kepada kami untuk slalu bersyukur atas hadirmu yang tak pernah absen menyinari kami.

Ya Allah..
Cukupkan bagiku nikmat iman dan rasa syukur atas semua yang terjadi. Karena bagaimanapun hati ini selalu takut akan masa depan yang kami tak pernah tahu akan bagaimana mendatangi kami. Kami hanya bersandar kepadaMu Sang Maha memberi Senyuman..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan POPULER