8 Mei 2010

Menghukum Istri yang Berzina

Ilustrasi Women with Niqab


Friday, 07 May 2010 18:50

Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini
Pertanyaan:


Assalamualaikum pak ustaz,
Saya mau bertanya. Dosa apakah yang diterima bila seorang isteri sudah bertahun-tahun selingkuh walaupun dia sudah mengakuinya? Terus seorang laki-laki yang selingkuh dengan isteri orang, lalu suaminya tidak memaafkan, bagaimana sikap suami yang isterinya mengakui selingkuh walaupun dia berjanji tidak akan melakukan lagi.?

Terima kasih.
Sis


Jawaban:

Wa'alaikum salam,
Dosa yang diterima bagi orang yang melakukan perselingkuhan adalah dosa ZINA yang termasuk dosa besar. Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata: "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “(Ya Rasulullah), dosa apa yang paling besar?” Jawab Beliau, “Yaitu engkau mengangkat tuhan tandingan bagi Allah, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” Lalu saya bertanya (lagi), “Kemudian apa lagi?” Jawab Beliau, “Engkau membunuh anakmu karena khawatir ia makan denganmu.” Kemudian saya bertanya (lagi). “Lalu apa lagi?” Jawab Beliau, “Engkau berzina dengan isteri tetanggamu.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari XII: 114 No. 6811, Muslim I: 90 No. 86, ‘Aunul Ma’bud VI: 422 No. 2293 No. Tirmidzi V: 17 No. 3232).


Allah swt berfirman:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Furqaan: 68-70).

Dalam hadist Sumarah bin Jundab yang panjang tentang mimpi Nabi saw, Beliau saw bersabda:
“Kemudian kami berjalan dan sampai kepada suatu bangunan serupa tungku api dan di situ kedengaran suara hiruk-pikuk. Lalu kami tengok ke dalam, ternyata di situ ada beberapa laki-laki dan perempuan yang telanjang bulat. Dari bawah mereka datang kobaran api dan apabila kena nyala api itu, mereka memekik. Aku bertanya, “Siapakah orang itu” Jawabnya, “Adapun sejumlah laki-laki dan perempuan yang telanjang bulat yang berada di dalam bangunan serupa tungku api itu adalah para pezina laki-laki dan perempuan.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 3462 dan Fathul Bari XII: 438 no: 7047).

Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang hamba berzina tatkala ia sedang berzina sebagai seorang mu’min; dan tidaklah ia mencuri, manakala ia mencuri, sebagai seorang beriman; dan tidaklah ia meneguk arak ketikaia meneguknya, sebagai seorang beriman; dan tidaklah ia membunuh (orang tak berdosa), manakala ia membunuh, sebagai seorang beriman.”

Dalam lanjutan riwayat di atas disebutkan:
Ikrimah berkata, “Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, ‘Bagaimana cara tercabutnya iman darinya?’ Jawab Ibnu Abbas: ‘Begini –ia mencengkeram tangan kanan pada tangan kirinya dan sebaliknya, kemudian ia melepas lagi–, lalu manakala dia bertaubat, maka iman kembali (lagi) kepadanya begini –ia mencengkeramkan tangan kanan pada tangan kirinya (lagi) dan sebaliknya-.’” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 7708, Fathul Bari XII: 114 no: 6809 dan Nasa’i VIII: 63).

Syeikh Prof. Dr. Shalih Fauzan Al-Fauzan Hafizhahullah (seorang anggota majelis ulama besar kerajaan saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy (IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithoh al-’Alam al-Islami)) memaparkan: “Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan shalat atau suka mengakhirkan pelaksanaannya di akhir waktu, sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih, suami dalam kondisi ini wajib untuk menceraikan istrinya.” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 2/305)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata: “Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.

Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai suaminya, serta tidak akan mengulangnya lagi maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya kenapa harus selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain maka rasa malu tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat besar sekali. Bagaimana tidak? Ia tidak puas dengan suaminya yang ada dan telah merasakan keindahan semu selingkuhnya dengan PIL (pria Idaman Lain). Wanita yang secara umum perasaannya lebih menguasai dari akal sehatnya tentu kemungkinan mengulanginya lagi itu sangat mungkin. Apalagi PIL nya tersebut masih membuka pintu baginya. Na'udzubillahi min dzalik.

Wassalamu'alaikum

Ust. Endang A Rahman
sumber: Hidayatullah

10 komentar:

  1. Makasih Akh atas sharing ilmunya,,,

    BalasHapus
  2. Sama" ya, kita sama-sama menimba Ilmu dan berbagi di luasnya samudera kehidupan. Trims dah mampir..
    Semoga Allah merahmati kita semua.. amin!

    BalasHapus
  3. istri seseorang yang berzina akan menghadapi dua pilhan saja:
    1.diceraikan,bergelar janda zina,istri orang yang dicerai karena zina,ini gelar serendah-rendahnya derajat wanita di masyarakat,padahal dari wanita lajang kemudian diperistri itu derajatnya ditinggikan Allah swt,mengapa kemudian mau mengabdi iblis dan menistakan dirinya sendiri?
    2.dipertahankan sebagai istri,tentu ada hukuman dari suami yang harus dijalani sebagai sangsi atas perbuatannya,nah seperti ini:
    a.status sbg istri tetap,tapi jangan dulu dimaafkan khianatnya oleh suami.
    b.didoakan oleh suaminya dan dia mengaminkan atas doa sbb:
    -Ya Allah,ampuni hambamu untuk tidak memaafkan perbuatan zina istri hamba........istri mengaminkan
    -Ya Allah,jika ia tetap sebagai istri hamba dan mengulang zinanya,azablah tubuhnya olehMu,tunjukkan azabMu yang membuat hamba melihatnya dan menjadi dasar hamba menceraikannya..............istri mengaminkan
    -Ya Allah,jika istri hamba benar benar tobat semata takut pada azabMu,tunjukkan tobatnya dan setelah tobat hamba memaafkan dzolimnya pada hamba dan hamba tidak akan menyulitkan hidupnya kemudian....istri mengaminkan
    Memaafkan istri pezina tanpa menghukum ibarat seseorang akan shalat di masjid dan membiarkan untanya tanpa mengencangkan talinya pada tiang dan berharap Allah yang menjaganya...ini memaafkan yang sia2,jadi lakukan mengencangkan tali unta pada tiang barulah shalat dan benar mengharap biarlah untaku Allah yang menjagainya.
    Tanyai istri:sanggup menjalani doa suaminya tadi?
    Jika ia tidak sanggup,maka saat itu ceraikan saja,biar jadi janda zina,jika ia menyanggupi maka biarkan power Allah yang bekerja atas dirinya jika ia melanggar dan berserah dirilah suami padaNya.
    Setelah itu tanyai istri,apa yang akan dilakukannya?
    Harusnya dia dihadapan suami menghubungi mitra zinanya dan menyatakan pengakhiran hubungan zina,lalu semua barang,memori,no hp,account fb terkait laki2 itu ditutup dihadapan suaminya,jika perlu ia mengijinkan suaminya berbicara pada mitra zinanya agar tidak lagi melanjutkan hubungan haram itu dan jika terbukti melanjutkan maka kasusnya akan diproses secara hukum,diungkap ke atasan mitra zinanya,diungkap ke istri mitra zinanya.
    Jika mitra zinanya rekan kerja,ia menyatakan minta berhenti kerja atau pindah kerja tempat lain.
    Atau bahkan pindah alamat rumah jika memungkinkan,juga memutuskan semua relasi dengan grup2 yang membawa keburukan.
    Setelah itu suami menetapkan pemisahan sementara,3 bulan,6 bulan untuk si istri biarkan di rumah orangtuanya,untuk menyesali dosanya,bertobat dan membersihkan dirinya dari energi zina dari hasutan iblis yang menjerumuskan dirinya pada kenistaan.
    Ingat perbuatan zinanya adalah proses,maka tobatnya juga proses,tidak semata mata datang tiba2,suami bahkan keluarga harus bisa mengukur perubahan diri si istri menjadi lebih baik ahlaqnya,karenanya sekalipun setelah zinanya terbongkar,lantas menangis meraung sujud dikaki suami...JANGAN AMPUNI DULU,dia sudah mengeluarkan suami dari hatinya dan membawa laki2 mitra zinanya kedalam hatinya,perlu proses kesungguhan dirinya mengeluarkan mitra zinanya dari hatinya dan mengembalikan suaminya ke dalam hatinya...itu PERLU WAKTU,PERLU PROSES.
    Jika dirinya telah kembali solehah,suami harus menerimanya sebagai istri kembali dan memperlakukannya seperti seseorang yang tidak berdosa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. assalamualaikum ya ahih.. saya ingin bertanya.disini ada kisah nyata.ada sorang istri yg di tinggal suaminy bekerja di luar negri.terus seorang istri tersebut selingkuh dibelakang. jd pertanyaan saya.hukuman apa yg pantas menurut agama yg di berikan kepada sang istri dan selingkuhany tersebut.mohon jawaban dan sarany.wasalam

      Hapus
  4. AnonymousJul 22, 2017, 8:53:00 AM
    Assalamualaikum pak ustadz.
    Saya seorg istri yg telah berzina. Semula saya tdk akan ceritakan ke suami, karena malu, merasa bersalah, berdosa, dan karena itu aib, serta takut setelah saya mengaku efeknya tidak bagus untuk rumah tangga saya.tp karena suami menanyakan dan saya harus bersumpah atas nama allah, akhirnya saya mengakuinya. Tapi Setelah saya akui ternyata suami menceritakan aib ini ke orang lain. Padahal orang lain itu suka membicarakan aib2 orang. Saya minta maaf ke suami untuk apa yg saya lakukan dan bilang ke suami kalau seandainya dia tidak mau terima saya, saya ikhlas di ceraikan. Tapi kalau dia msih mau terima, saya bilang jangan pernah mengungkit masalah ini. Ternyata dia masih terima saya. Tapi setelah kesini sini seringkali jika ada masalah baik masalah rumah tangga biasa ataupun masalah WIL/PIL (dulu suami ternyata jg pernah selingkuh, cm tidak berzina) suami selalu mengungkitnya dengan hujatan hujatan yang sangat menyakitkan. Apa yang harus saya lakukan pak ustadz, saat ini saya sedang menjalani proses pertaubatan, krn saya ingin benar2 bertaobat. Mohon solusinya . Terima kasih, wassalamualaikum wr.wb

    BalasHapus
  5. AnonymousJul 22, 2017, 8:53:00 AM
    Assalamualaikum wr.wb.
    Saya seorg istri yg telah berzina. Semula saya tdk akan ceritakan ke suami, karena malu, merasa bersalah, berdosa, dan karena itu aib, serta takut setelah saya mengaku efeknya tidak bagus untuk rumah tangga saya.tp karena suami menanyakan dan saya harus bersumpah atas nama allah, akhirnya saya mengakuinya. Tapi Setelah saya akui ternyata suami menceritakan aib ini ke orang lain. Padahal orang lain itu suka membicarakan aib2 orang. Saya minta maaf ke suami untuk apa yg saya lakukan dan bilang ke suami kalau seandainya dia tidak mau terima saya, saya ikhlas di ceraikan. Tapi kalau dia msih mau terima, saya bilang jangan pernah mengungkit masalah ini. Ternyata dia masih terima saya. Tapi setelah kesini sini seringkali jika ada masalah baik masalah rumah tangga biasa ataupun masalah WIL/PIL (dulu suami ternyata jg pernah selingkuh, cm tidak berzina) suami selalu mengungkitnya dengan hujatan hujatan yang sangat menyakitkan. Apa yang harus saya lakukan pak ustadz, saat ini saya sedang menjalani proses pertaubatan, krn saya ingin benar2 bertaobat. Mohon solusinya . Terima kasih, wassalamualaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya seorang suami yang istrinya sudah berzina dgn pihak ke 3, bukan hanya sekali, melainkan berkali-kali dengan beberapa pria dan pernah pula dimanfaatkan oleh seorang pria brengsek yang mengambil kesempatan atas tubuh dan harta si istri penginapan itu,
      adapun suami sulit memaafkan dan selalu mengorek masa lalu karena sakit hati yang sulit hilang karena pengkhianatan, pria tidak akan mudah mentolerir apabila istri nya melakukan hubungan sex dengan pihak ketiga apalagi kalau sang suami ternyata baik baik bisa menjaga dirinya, tentunya hal ini akan menyebabkan suami tersebut selalu bertanya tanya mengapa perbuatan baiknya dibalas dengan perzinahan oleh istrinya.
      Harta seorang lelaki adalah keluarga, apabila harta itu hancur dijamin tidak akan ada pemaafan yang mudah, proses penyembuhan dari masalah perselingkuhan merupakan proses yang panjang dan menyakitkan kedua belah pihak, oleh karena itu coba di pikir ribuan kali oleh pria / wanita sebelum mengambil keputusan berzina karena perasaan pasangan akan tersakiti yang amat sangat.

      Hapus
    2. Solusi nya mudah, mengingat kita tidak pernah dibekali oleh ilmu soal kebencian, karena kebencian itu murni adanya, selama ini kita hanya dijejali oleh perkataan perkataan baik saja, jadi sikap suami kamu yang seperti itu merupakan bentuk kebencian terhadap perilaku istri, dan dia menyebarkan masalah aib hanya untuk mengharap perhatian orang lain, walaupun hal tersebut sia sia, tapi harap diingat sekali lagi, perilaku tersebut muncul karena kita tidak pernah dibekali untuk menghadapi hal perzinahan.
      Kalau ingin bertobat segeralah minta maaf, bukan hanya dengan kata kata, tapi dengan perbuatan, tunjukkan rasa sesal, beri perhatian lebih seperti kepada anak kecil yang lagi ngambek, dan jangan pernah baper kalau kena semprot suami karena memang ini akan menjadi proses yang panjang dan menyakitkan, kalau tidak kuat dan tidak berani menghadapi akibat perbuatan, maka berpisah adalah hal yang terbaik.
      TIDAK ADA MANFAAT YANG BAIK DARI PERSELINGKUHAN KECUALI PELAKU PRIA YANG MENDAPAT KENIKMATAN DARI SEORANG WANITA BODOH,persetan dengan semua kalimat tidak berjodoh, cinta yang baru ketemu dll, karena itu hanya semu, realita nya adalah sebuah keluarga telah hancur

      Hapus
  6. jika kondisi istri telah menunjukkan perbaikan ahlaq dari bejat menjadi mulia,pahami bukan hal itu yang kemudian dirasakan suami,sakitnya tidak akan tersembuhkan sampai mati sekalipun,jadi ketika suami ketika marah kelepasan mengungkit dengan kata2:sadar wanita pezina,ngakunya istri tapi terima barang haram enak dari laki2 lain,puas kamu zina dengan laki2 itu dlsb,maka hanya satu kata buat istri yang tobat tadi,IKHLAS hati,LAPANGKAN hati,toh kalau tidak mau dikatakan seperti itu ya jangan berbuat ZINA kan?
    agama mengatur,ketika istri sudah tobat,terbukti dengan perbuatan,tindakan,pelayanan ke suami prima,harusnya sudah menjadi orang yang tidak berdosa lagi.
    Namun
    suami bukan laki2 sempurna juga,hanya manusia biasa yang kebetulan bisa membuktikan tanggungjawabnya pada keluarga,sudah membanting tulang untuk istri dan anak2-nya lantas dibalas kebaikannya itu dengan perbuatan zina istrinya,wajar kan saat2 tertentu kelepasan dengan kata2 menyakitkan tadi?
    kalau tidak tahan ya mudah,minta diceraikan saja,beres kan?
    tinggal suami kasih lepas atau tidak,itu perkaranya,hak menceraikan ada di suami.
    kalau tahan karena memang benar2 mau menunjukkan pada suami membayar balik perbuatan zina dengan bakti sedalam-dalamnya sekalipun sakit menjalaninya,semoga suami insyaf bahwa ia sudah menyakiti istrinya ,dan semoga redho surga untuk istrinya,sekalipun pernah dosa besar seperti zina,punyakah keinginan diterima di surgaNya?
    normalnya demikian,nah surga istri karena kerdhoan suami,semoga ini yang dikejar oleh istri mantan pezina tentunya.
    ketika bilang kalau mau ceraikan aku,aku ikhlas,hati2 dengan permintaan itu,apa jadinya jika suami jengkel,marah merasa ditantang lantas berkata: baiklah,aku lepas kamu tanpa keredhoanku,talak untukmu dariku.
    apa jadinya?
    pikirkan sendiri,ketika suami mencerai tanpa keredhoan.

    BalasHapus
  7. Astaghfirullah Alazim pembahasan diatas saat ini sedang saya alami sebagai suami dan sebagai kepala rumah tangga saya sangat bingung keputusan apa yang harus di ambil..semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada saya untuk mengambil keputusan yang benar karena sekali pun masih cinta terhadap istri kemungkinan dia akan mengulangi perbuatannya lagi karena tidak ada sedikit pun niat baik darinya untuk bertobat semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan istri saya....

    BalasHapus

Postingan POPULER